Penurunan cakupan imunisasi menyebabkan munculnya kembali penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), bahkan hingga menyebabkan kematian. Pada tahun 2024, terdapat 35 kasus difteri di Provinsi Riau dengan 3 kasus meninggal dunia. Kasus campak sampai bulan Agustus 2025, tercatat 46 KLB di 42 kabupaten/kota di 14 provinsi dengan total 2.139 kasus suspek, 205 kasus diantaranya terkonfirmasi, dan ada 17 kematian.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut adalah dengan melakukan imunisasi. Salah satu program pemerintah yang secara rutin dilakukan setiap tahunnya yaitu pelaksanaan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilakukan setiap bulan Agustus dan November. Pada bulan Agustus, sasaran serta jenis imunisasi yang diberikan yaitu kelas 1 SD (campak rubella), kelas 5 SD (HPV dosis 1), dan kelas 6 SD (HPV dosis 2). Pada bulan November, sasaran serta jenis imunisasi yang diberikan yaitu kelas 1 SD (DT), kelas 2 dan kelas 5 SD (Td).
Pada kesempatan ini, petugas dari Puskesmas 9 Nopember melakukan kegiatan sosialisasi BIAS kepada para orang tua murid sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Ada banyak hoax dan ketakutan dari para orang tua murid yang membuat mereka ragu-ragu untuk memberikan anaknya imunisasi. Harapannya dengan adanya pelaksanaan sosialisasi BIAS di seluruh SD/MI di wilayah kerja Puskesmas 9 Nopember, akan dapat meningkatkan cakupan imunisasi dan mencegah munculnya penyakit-penyakit tersebut.


.jpeg)